Teraso merupakan salah satu jenis lantai yang cukup digemari.
Teraso terbuat dari campuran semen, pecahan marmer dan pasir. Jenis lantai ini
banyak digunakan untuk rumah pribadi, villa, hingga hotel. Lantai ini juga
tergolong cukup kuat dan harganya relatif terjangkau jika dibanding dengan
marmer atau granit.
Lantai teraso sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu
lantai berpermukaan halus dan kasar. Teraso berpermukaan kasar biasanya
digunakan di luar ruangan karena dapat mencegah terjadinya insiden tergelincir.
Selain itu, teksturnya juga terlihat lebih menonjol akibat sinar matahari.
Lain halnya dengan lantai teraso halus. Jenis lantai satu ini
tentunya membutuhkan perawatan lebih agar permukaan tetap mengkilap. Untuk itu,
Anda harus melakukan poles lantai secara rutin. Pemolesan pun harus dilakukan
oleh orang yang profesional dan berpengalaman.
Perbedaan tekstur ini disebabkan oleh material penyusunnya.
Teraso kasar terbuat dari pecahan marmer kasar sedangkan teraso halus
menggunakan pecahan teraso yang lebih halus.
Sejarah Teraso
Kata teraso berasal dari bahasa Italia terrazza yang
berarti teras atau penutup lantai depan rumah. Lantai ini terbuat dari limbah
tambang marmer yang diolah kembali sehingga menjadi alternatif sebagai lantai
penutup. Di negara asalnya, teraso mulai diproduksi sejak tahun 1920.
Di Indonesia, masuknya teraso dipengaruhi oleh bangsa
Belanda. Mereka membawa teraso beserta teknik pembuatannya ke Indonesia dan
mulai membuka industri ini pada tahun 1957. Selanjutnya produk ini mulai
digemari pada tahun 1970-1980, terlihat dari terus bermunculannya pabrik teraso
di seluruh Indonesia. Motifnya pun mulai beragam, mulai dari serpihan batu
alam, serpihan kaca, hingga kepingan kerang laut.
Pada saat itu, teraso dianggap memiliki prestige yang
tinggi karena masih banyak orang yang menggunakan ubin semen sehingga
peminatnya pun berasal dari berbagai kalangan.
Kepopuleran teraso mulai menurun sejak lantai keramik masuk
ke pasar Indonesia di tahun 1980-an. Masyarakat lebih memilih keramik karena
motifnya yang lebih beragam dengan harga yang lebih kompetitif.
Karakteristik Lantai Teraso
Karakteristik utama lantai teraso adalah motifnya yang
menyerupai pecahan batuan. Ukuran, bentuk, serta warnanya yang tidak seragam
membuat permukaan lantai terlihat unik. Material yang menggunakan bahan sisa
juga membuatnya lebih ramah lingkungan.
Selain itu, lantai teraso juga dapat menyesuaikan suhu lantai
sesuai dengan suhu ruangan. Misalnya, saat cuaca panas maka lantai akan
memberikan kesan dingin, begitu juga sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh faktor
porositas serta sifat menyerap cahaya pada lantai teraso.
Daya tahan lantai teraso juga dapat dikatakan baik. Material
yang terdiri dari pecahan batu marmer, semen dan pasir membuat kekuatan lantai
ini tidak perlu diragukan. Karena faktor ini pula, teraso banyak digunakan pada
hotel, kantor, hingga pabrik.
Itulah beberapa fakta menarik mengenai lantai teraso.
Bagaimana, tertarik menggunakan teraso untuk hunian Anda?
Sumber: Kemilau Marmer Blog